Thursday, December 6, 2012
Sistem Distribusi Tenaga Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen,Jadi fungsi distribusi tenaga listrik adalah:
1) pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat (pelanggan
2) merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV dengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini jelas bahwa sistem distribusi merupakan bagian yang penting dalam sistem tenaga listrik secara keseluruhan.
Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.
Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.
PERMASALAHAN REMAJA DAN UPAYA MENANGANINYA
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Permasalahan
bagi manusia akan semakin kompleks ketika mereka menginjak usia remaja, usia
dimana mereka masih berada di jenjang pendidikan usia sekolah menengah. Pada
masa itulah mereka mulai mengenal lingkungan atau masyarakat lebih luas. yang
selalu dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang lebih rumit dan
memerlukan penanganan yang sangat serius.
Permasalahan
bagi peserta didik usia sekolah menengah timbul baik dari intern ataupun
elstern yang kesemuanya sangat mengganggu proses belajar dan pembelajaran
peserta didik di usia itu. Keingin tahuan pada usia sekolah menengah sangatlah
besar karena pada masa itu mereka
mencari jati diri dan figur yang di idolakan oleh mereka.
Lingkungan
sekolah mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan jiwa remaja. Selain
mengemban fungsi pendidikan (transformasi nilai dan norma sosial). Dalam kaitan
dengan pendidikan, peran sekolah tidak jauh berbeda dengan peran keluarga,
yaitu sebagai tempat perlindungan jika anak mengalami masalah. Bagi seorang
pendidik haruslah tahu keadaan peserta didiknya dan harus bisa mengarahkan pada
hal-hal yang positif, sehingga peserta didik pada usia sekolah menengah
tersebut akan terarah pada hal-hal positif. Pendidik juga harus mengetahui
gejala-gejala yang terdapat pada peserta didik dan memberikan solusi yang
terbaik dalam menghadapi keadaan peserta didik. Selain itu, di setiap sekolah
lanjutan diadakan guru bimbingan dan penyuluhan untuk membantu siswa dalam
memecahkan masalah yang dihadapinya.
Dalam
makalah ini, membahas tentang permasalah danupaya penanganan masalah
penyesuaian diribpeserta didik usia sekolah menegah.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa saja upaya yang
dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri peserta didik usia
sekolah menengah terhadap penyelenggaraan pendidikan?
2.
Apa saja masalah
penyesuaian diri yang ada di peserta didik usia sekolah menengah (remaja)?
3.
Bagaimana karakteristik
masalah peserta didik usia sekolah menengah (remaja)?
4.
Apa saja masalah
peserta didik usia sekolah menengah (remaja)?
5.
Bagaimana penanganan
masalah remaja dengan cara mekanisme pertahanan diri?
1.3
Tujuan
1. Mengetahui
upaya yang dapat dilakukan untuk memperlancar proses penyesuaian diri peserta
didik usia sekolah menengah terhadap penyelenggaraan pendidikan.
2. Mengetahui
masalah penyesuaian diri yang ada di peserta didik usia sekolah menengah
(remaja).
3. Mengetahui
karakteristik masalah peserta didik usia sekolah menengah (remaja).
4. Mengetahui
masalah peserta didik usia sekolah menengah (remaja).
5. Mengetahui
penanganan masalah remaja dengan cara mekanisme pertahanan diri.
BAB II
PEMBAHASAN
Seseorang
tidak dilahirkan dalam keadaan telah mampu menyesuaikan diri atau tidak mampu
menyesuaikan diri. Kondisi fisik, mental dan emosional dipengarungi oleh
faktor- faktor lingkungan dimana kemungkinan akan berkembang proses
penyesuaian diri yang baik atau yang salah, sejak lahir sampai meninggal
seorang individu merupakan organisme yang aktif. Ia aktif dengan tujuan dan
aktivitas yang berkesinambungan. Ia berusaha memuaskan kebutuhan jasmaninya.
Penyesuaian diri adalah suatu proses dan salah satu ciri pokok dari kepribadian
yang sehat mentalnya ialah memiliki kemampuan untuk mengadakan penyesuain diri secara
harmonis, baik kepada diri sendiri mapun terhadap lingkungannya.
Penyesuaian
berarti adaptasi, dapat mempertahankan eksistensinya (survive) dan memperoleh
kesejahteraan rohaniah, serta dapat mengadakan relasi yang memuaskan dengan
tuntutan sosial. Penyesuaian diri juga dapat diartikan bagai konvormitas, yang
menyesuaikan sesuatu dengan standart atau prinsip. Definisi lain mengenai
penyesuaian diri yaitu, kemampuan untuk membuat rencana dan mengorganisasi
respon- respon sedemikian rupa, sehingga bisa mengatasi segala macam konflik,
kesulitan, dan frustasi- frustasi secara efisien individu memiliki kemampuan
untuk menghadapi realitas hidup dengan cara yang memenuhi syarat. Penyesuaian
diri juga dapat diartikan sebagai suatu penguasaan dan kematangan emosional.
Kematangan emosional maksudnya ialah secara positif memiliki respon emosional
yang tepat pada setiap situasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai keharmonisan pada diri
sendiri dan lingkungannya.
INSTALASI JOOMLA 1.5
Untuk belajar joomla, kita mulai dengan meng-install joomla cms di localhost atau server komputer pribadi (PC) kita. Sebelumnya kita harus meng-install server di komputer kita. Kali ini kita memakai XAMPP. Silahkan mencari di internet dengan bantuan google dengan kata kunci free download XAMPP. Setelah menemukan website yang dimaksud kita mulai download server tersebut. Kita pilih basic package, seperti gambar di bawah:
Baca Selanjutnya....
Setelah men-download server XAMPP tersebut, kita download software joomla di situs resminya www.joomla.org. Untuk yang terbaru joomla versi 1.5. Kemudian silahkan Install Software XAMPP di komputer anda. Dan mulai extract software joomla di folder htdocs.Beri nama folder dengan joomla15.Masuk kembali ke XAMPP, kemudian masuk ke phpmyadmin dan bikin database.
Kita bisa mulai proses instalasi membuka joomla di localhost, dengan mengetik http://localhost/joomla15/. Proses instalasi ada 7 langkah seperti gambar dibawah:
Langkah 1. Select language atau pilih bahasa. Pilih saja English. Kemudian NEXT
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Menurut
Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan
individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu,
dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya
apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun
yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah: kematangan fisik,
tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu.
Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa
bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut:
I. Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Anak-Anak
v
Tugas-tugas perkembangan dalam masa bayi dan kanak-kanak awal:
1.
Belajar berjalan.
2.
Belajar makan makanan padat.
3.
Belajar mengendalikan buang air kecildanbesar.
4.
Belajar membedakan antara laki-laki dan perempuan.
5.
Memperoleh keseimbangan psiologis.
6.
Menyusun konsep-konsep sederhana tentang realita social dan realita fisik.
7.
Belajar menjalin hubungan secarae mosional antara dirinya dengan orang tua,
saudara dan orang lain.
8.
Belajar membedakan antara hal yang benar dan yang salah dan mengembangkan
“hatinurani”.
v
Tugas-tugas perkembangan dalam masak anak-kanak akhir:
- Belajar tentang ketrampilan fisik yang diperlukan dalam permainan yang ringan-ringan atau mudah.
- Membentuk sikap-sikap sehat terhadap dirinya demi kepentingan tubuh yang sedang tumbuh.
- Belajar untuk bergaul dan bermain bersama dengan teman sebaya.
- Belajar menyesuaikan diri dengan keadaan dirinya sebagai wanita atau pria.
- Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
- Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
- Mengembangkan kata hati, moral, dan ukuran nilai-nilai.
- Mengembangkan sikap-sikap dalam memandang kelompok-kelompok social dan lembaga masyarakat.
- Belajar ketangkasan fisik untuk bermain.
- Belajar membebaskan ketergantungan diri.
- Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga.
II. Tugas-Tugas Perkembangan dalam
MasaRemaja
- Menerima keadaan fisiknya dan menerima peranannya sebagai pria atau wanita.
- Menjalin hubungan-hubungan baru dengan teman-teman sebaya baik sesame jenis maupun lain jenis.
- Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tuanya dan orang-orang dewasa lain.
- Memperoleh kepastian dalam hal kebebasan pengaturan ekonomis.
e.
Persiapan mandiri secara ekonomi.
- Mengembangkan keterampilan-keterampilan dan konsep-konsep intelektual yang diperlukan dalam hidup sebagai warganegara yang terpuji.
- Menginginkan dan dapat berperilaku baik dalam masyarakat.
- Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan hidup berkeluarga.
III. Tugas-Tugas Perkembangan Pada
Masa Dewasa Awal
a.
Mulai bekerja.
b.
Memilih pasangan hidup.
c.
Belajar hidup dengan suami/istri.
d.
Mulai membentuk keluarga.
e.
Mengasuh anak.
f. Mulai bertanggungjawab sebagai warga
negara secara layak.
g.
Mengelola/mengemudikan rumah tangga.
h.
Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan.
IV. Tugas-Tugas
Perkembangan dalam Masa Dewasa Akhir
a. Memperoleh tanggung jawab sebagai
orang dewasa yang berkewarga negaraan dan hidup bermasyarakat.
b. Menetapkan dan memelihara suatu standar
kehidupan ekonomi bagi kehidupan.
c. Membantua nak-anak remajanya untuk menjadi
orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia.
d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi
waktu senggang yang sesuai dengan orang dewasa.
e. Menciptakan hubungan diri dengan suami
atau istri sebagai pribadi yang baik.
f. Menerima dan menyesuaikan diri sehubungan
dengan adanya perubahan-perubahan fisiologis dalam masa dewasa akhir.
g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan
orang tua yang sudah lanjut usia.
V.
Tugas-Tugas Perkembangan dalam Masa Orang Tua
a. Menyesuaikan diri pada keadaan berkurangnya
kekuatan fisik dan kesehatan.
b. Menyesuaikan diri dalam masa pensiun dan pendapatan yang
berkurang.
c. Menyesuaikan diri dalam keadaan meninggalnya
suami atau istri.
d. Menjalin hubungan yang rapat dengan teman-teman
(kelompok) seusia.
e. Memenuhi kewajiban-kewajiban sebagai
warganegara berkewajiban dalam hidup bermasyarakat.
f. Menyusun keadaan hidup yang
memuaskan dalam hal fisik.
Hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam
mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya
sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya
pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka
akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti kurang
difahaminya materi yang disampaikan pendidik.
Disamping itu, kami membuat makalah ini dengan harapan agar penulis
dapat lebih mendalam lagi dalam mempelajari perkembangan peserta didik guna
mendukung metode pembelajaran kelak dengan focus pembahasan pada Hakikat
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa definisi pertumbuhan dan perkembangan ?
2.
Faktor-faktor apa yang mendasari pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
3.
Bagaimana fase-fase perkambangan ?
C.
Tujuan
1.
Dapat mengetahui definisi pertumbuhan
dan perkembangan.
2.
Dapat mengetahui faktor-faktor dasar pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
3. Dapat
mengetahui fase-fase perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Definisi Pertumbuhan dan
Perkembangan
1.
Definisi Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis dari diri seseorang sebagai pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal yang terjadi pada anak pada kondisi waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat dilihat dari peningkatan jumlah kuantitatif, mencakup ukuran dan bentuk (struktur biologis)
atau dimensi ukuran, tinggi dan besar.
2.
Definisi Perkembangan
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan berkesinambungan dan
progresif dalam organisme, dari lahir sampai mati (Chaplin C.P.,1989:134).
menyatakan bahwa “Perkembangan dapat didefinisikan sebagai deretan progresif
dari perubahan yang teratur dan koheren “.”Progresif “ menandai bahwa
perubahannya terarah, membimbing mereka maju, dan bukan mundur. “Teratur” dan “
koheren” menunjukan hubungan yang nyata antara perubahan yang terjadi dan telah
mendahului atau mengikutinya.
Ini berarti bahwa perkembangan juga berhubungan dengan proses
belajar terutama mengenai isinya yaitu tentang apa yang akan berkembang
berkaitan dengan perbuatan belajar. Disamping itu juga bagaimana suatu hal itu
dipelajari, apakah melalui memorisasi (menghafal) atau melalui peniruan dan atau
dengan menangkap hubungan-hubungan, hal-hal ini semua ikut menentukan proses
perkembangan.
Dapat pula dapat dikatakan bahwa perkembangan sebagai
suatu proses yang kekal dan tetap yang menuju ke arah suatu organisasi pada
tingkat integrasi yang lebih tinggi terjadi berdasarkan proses pertumbuhan,
kemasakan, dan belajar.
Pendapat para ahli biologi
tentang arti pertumbuhan dan perkembangan pernah dirangkumkan oleh Drs. H. M.
Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam
ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya.
Sedangakn perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian
tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan
itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan
hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyarati adanya
pertumbuhan
DIODE
Diode
adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 1 buah
junction, sering disebut sebagai komponen 2 lapis (lapis N dan P) dan
secara fisik digambarkan :
Gambar 1. Simbol Dioda
Bias
diode adalah cara pemberian tegangan luar ke terminal diode. Apabila A
diberi tegangan positif dan K diberi tegangan negative maka bias
tersebut dikatakan bias maju (forward bias). Pada
kondisi bias ini akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda
tegangan yang diberikan ke diode atau VA-VK > Vj dan selalu positif.
Sebaliknya apabila A diberi tegangan negative dan K diberi tegangan
positif, arus yang mengalir (IR) jauh lebih kecil dari pada kondisi bias
maju. Bias ini dinamakan bias mundur (reverse bias) pada arus maju (IF)
diperlakukan baterai tegangan yang diberikan dengan IF tidak terlalu
besar maupun tidak ada peningkatan IR yang cukup significant.
Gambar 2. Bias Dioda
A. Bias diode
Ada 2 macam bias :
1. bias positif atau bias maju (forward bias)
2. bias negative atau bias mundur (reverse bias)
1. bias positif atau bias maju (forward bias)
Ketika
kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere dan anoda
disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang
dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar
berikut.
Dalam
bias maju, kutub negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas
yang ada dalam semikonduktor tipe N, jika energi listrik yang digunakan
adalah melebihi tegangan barir, maka elektron yang tertolak tersebut
akan melintasi daerah deplesi dan bergabung dengan hole yang ada pada
tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama rangkaian di gambar
tersebut adalah tertutup. Kondisi inilah yang menyebabkan adanya arus
listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Gambar 4. Arus Yang Mengalir Pada Dioda
εj = medan listrik yang ada dijunction
ε = medan lisrik sumber bias dari luar (medan luar)
Apabila
ε > εj maka akan terjadi arus difusi didalam diode untuk hole dari P
ke N untuk electron dari N ke P. Arus difusi didalam diode tersebut
diimbangi oleh aliran arus listrik dari kutub positif sumber ke diode
dan berakhir ke kutub negative sumber. Dikatakan diode menghantar pada kondisi tegangan anode-katoda berkisar Vji yang disebut dengan cut in thereshold untuk Si Vji 0.6 – 0.7v Ge 0.3 – 0.4 Lazimnya tegangan anode-katode sedikit diatas Vji. Pada
bias positif, diode bersifat serupa konduktor dengan nilai hambatan
yang disebut hambatan maju (RF). Nilai RF=RP+RN , RP dan RN disebut
hambatan bulk.
Karakteristik arus tegangan diode dapat ditinjau melalui 2 pendekatan :
1. Diode Ideal
2. Diode Riil
diode ideal, didekati melalui pendekatan setengah linier (Piece Wise Linier) ada 3 pendekat-an, yang didekati secara grafis.
Gambar 3. Grafik Dioda ideal
disini diode dimodelkan sebagai saklar ideal yaitu suatu saklar yang memiliki cirri untuk kondisi pertutup
R=0 dan untuk kondisi terbuka R= ~ . Untuk bias negative diode dianggap
sebagai isolator dengan nilai hambatan RR >> RF. Pada model ini
untuk bias positif sebagai saklar tertutup (on) dan pada bias negative
sebagai saklar terbuka (off), kedua kondisi bias dilukiskan pada grafik
I/V.
Model
kedua adalah untuk bias positif sebagai saklar non-ideal pada kondisi
tertutup R≠0. Untuk bias negative sebagai saklar ideal. Kedua bias
tersebut dilukiskan sebagai berikut:
Gambar 4. Grafik Dioda non-ideal
Untuk
model ketiga bias positif sebagai saklar non-ideal yang tertutup
terpasang seri dengan sumber tegangan Vji. Untuk bias negative sebagai
saklar ideal terbuka dengan grafik sebagai berikut :
Gambar 5. Grafik Dioda Ideal Sebagai Saklar
Subscribe to:
Posts (Atom)